Jumat, 22 Februari 2019

Logo ikon bahasa Pemrograman Java adalah Kopi Indonesia? (2)


Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM).

Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

Tapi pernah kah agan memperhatikan logo bahasa pemrograman Java? Bahasa yang dibuat James Gosling ini memiliki bentuk ikon segelas kopi hangat. Kira-kira kenapa mereka menggunakan ikon tersebut?

Java Coffee

Bila mendengar kata Java, kita pasti langsung berpikir tentang Pulau Jawa. Memang ada kaitannya, tetapi yang dimaksud adalah kopi buatan Ijen Plateau, Pulau Jawa.

Kopi Jawa (Java coffee) adalah kopi yang berasal dari Pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.

Kopi Jawa Indonesia tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi Sumatra dan Sulawesi, cita rasa juga tidak terlalu kaya sebagaimana kopi dari Sumatra atau Sulawesi karena sebagian besar kopi Jawa diproses secara basah (wet process). Meskipun begitu, sebagian kopi Jawa mengeluarkan aroma tipis rempah sehingga membuatnya lebih baik dari jenis kopi lainnya. Kopi Jawa memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca, serta kelembaban udara.

Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan. Biji kopi Jawa yang tua (disebut old-brown) berbentuk besar, dan rendah kadar asam.[1]

Kopi ini dengan rasa kuat, pekat, rasa kopi manis. Produksi Kopi Jawa Arabika dipusatkan di tengah Pegunungan Ijen, di bagian ujung timur Pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter. Kopi ini dibudidayakan pertama kali oleh kolonial Belanda di abad 18 pada perkebunan besar.

Java pertama kali dibuat oleh James Gosling & para penemu dari Sun Microsystem yang tergabung dalam Green Project tahun 1991-1992. James Golsing & teman2 nya berhasil membuat sebuah program dan dinamakan OAK. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja "bapak java", James Gosling. Tapi sayangnya nama OAK sudah dipakai oleh perusahaan Oak Technology.


Karena itu, mereka pun harus memikirkan beberapa nama untuk program tersebut, diantarannya Silk, DNA, dan JAVA. Belum diketahui siapakah yang mengusulkan nama JAVA tersebut. Tapi kabarnya nama JAVA itu diambil dari nama tiga develover kuncinya: James Gosling, Arthur van hooff, dan Andy Bechtolsheim.


Ada kabar lain yang dikira paling benar tentang penamaan JAVA ini. Yaitu ketika James Gosling & teman2 nya sedang pergi ke Indonesia, tepatnya di pulau Jawa. Mereka memikirkan nama baru untuk program buatannya tersebut. Dan saat James Gosling dan para rekannya meminum segelas secangkir kopi panas yang berasal dari Jawa, Indonesia. James Gosling pun terinspirasi dengan secangkir kopi panas yang diminumnya tersebut. Apalagi James Gosling dan rekannya tersebut adalah pecinta kopi. Tanpa pikir panjang lagi, mereka pun langsung memberi nama program buatannya dengan nama JAVA yang terinspirasi dengan Kopi Jawa (Java Coffee) dari negara tercinta kita Indonesia. Dan JAVA pun diluncurkan ke publik pada tahun 1995 dengan Logo yang berbentuk sebuah Kopi Panas kesukaan James Gosling sendiri.


Pada awalnya Java digunakan untuk program device kecil. Pada saat itu JAVA belum populer.
Tapi seiring waktu berkembang, JAVA pun diarahkan untuk internet, software, dan masih banyak lagi lainnya. Dan sejak itulah JAVA langsung populer dan terkenal di seluruh dunia.

Lalu apa hubungannya dengan Java Coffee??

Prawoto Indarto, penulis “The Road to Java Coffee” menjelaskan bahwa di tahun 1711, kopi yang tumbuh di Pulau Jawa berkembang dengan sangat pesat. Dalam kurun waktu 15 tahun, kopi Jawa kemudian menguasai hampir 90% pasar di Eropa.

Uniknya, kopi dari Pulau Jawa ini yang hanya boleh dipasarkan dengan nama Java Coffee yang merujuk pada daerah asalnya. Padahal, di awal abad ke-20 kopi Amerika sudah banyak bermunculan, namun mereka tidak memasarkan dengan nama wilayahnya.

“Bila merujuk kepada logo Java yang dibuat di tahun 1990-an, saat itu Java Coffee menguasai pasar Eropa dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat sendiri hanya ada 3 merek kopi saat itu, Java Coffee, Mocca, dan Borbot,” pungkas Prawoto Indarto.

Beliau juga menambahkan bahwa seiring dengan kepopulerannya, Java Coffee kemudian menjadi sebuah brand yang sangat identik dengan kopi. Saat itu kerap kali ditemukan kata kopi bisa digantikan dengan kata Java. Salah satu istilah yang cukup terkenal morning coffee yang biasa disebut morning java.

Filosofi Logo Java

Logo JAVA ternyata mempunya arti juga. JAVA memiliki logo dengan bentuk secangkir kopi panas yang mempunyai 8 baris di total, 6 baris untuk cangkir dan piring serta 2 garis untuk uap.

1. Arti Warna Uap (merah) : Warna merah artinya API. Jadi JAVA Diibaratkan seperti Api yang membara, bahwa JAVA tidak akan pernah padam untuk terus berkembang dalam segala bidang.

2. Garis biru melengkung/berputar membentuk badan gelas dan piring : JAVA akan selalu berpikir (memutar otak) untuk selalu menciptakan inovasi baru.

3. Pegangan Cangkir : Dalam kehidupan asli berfungsi sebagai pegangan dalam membawa cangkir tersebut. Dalam Logo ini berarti JAVA menjadi pegangan semua orang dan digunakan untuk semua kalangan.


Wow! Dengan tau ini semua,seharusnya kita cukup berbangga lah, ternyata masih banyak hal positif dari negara kita yang dikenal di luar sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar